G E L A P
Titik kecil tak terlihat tetap saja gelap
Di tengah panasnya gurun pasir
Dalam teriknya surya di siang bolong
Lorong sepi di tengah kota
Pun tetap gelap
Walau banyak yang menerangi
Tetap pula sepi bahkan telah dilewati
Ya, gelap seperti sudut matamu
Yang selalu mengalir embun tak terbatas
Pengganti tetesan wudhu
Tapi gelap, selalu bersamaku
Bahkan ketika aku tak mau
Terkadang kumainkan gelapku
Dengan canda, tawa ria, namun ia tak mau
Lalu kukenalkan pada dendam dan amarah
Tetap saja tak mau
Jika gelapku tak mau berteman
Lantaskah aku yang menemaninya?
Selalu?
Karena gelapku hanya mau padaku
Komentar