Sajak Anak Gembala
Sejenak aku terbaring di hamparan permadani hijau yang kian membentang
Semakin lama semakin sempit
Aku hanya termenung menatap birunya langit
Dengan tanpa harapan dan hanya mengagumi alam
Memandang ternak, yang seolah berkata "kejarlah mimpimu"
Aku bahkan tidak pernah berfikir tentang mimpi
Atau memiliki mimpi
Kehidupan yang aku jalani saat ini sudah cukup indah bagiku
Saat bintang mulai berkerlip
Aku tersadar bahwa diluar sana aku banyak hal indah
Yang aku tidak tau itu ada
Yang selalu didongengkan dengan negeri penuh amarah
Oleh kakek buyut, menjelang tidur
Saat itu aku tidak pernah berfikir memiliki mimpi
Ini sudah cukup bagiku
Sampai aku tersadar ...
Bahwa selama ini aku hanya bertahan mengikuti angin
Yang entah kemana akan berakhir
Termenung mengikuti arus sungai
Yang pasti sudah kutau akhirnya
Entah, mungkin ini terjadi karena "cinta"
Mimpi yang muncul begitu besar
Yang seolah ingin meledakkan dada ini
Kini, aku mulai ingin menggapai bintang itu satu persatu
Dan menyimpannya didadaku
Walau ku tau ini pasti tak akan mudah
Dengan jalan yang aku tidak tau seperti apa rupanya
Kemana arahnya ...
Bagaimana akhirnya ...
Namun, pantang bagi seorang gembala
Yang menyerah di tengah jalan
Sebelum dia berhasil memberi makan ternak mereka
Semakin lama semakin sempit
Aku hanya termenung menatap birunya langit
Dengan tanpa harapan dan hanya mengagumi alam
Memandang ternak, yang seolah berkata "kejarlah mimpimu"
Aku bahkan tidak pernah berfikir tentang mimpi
Atau memiliki mimpi
Kehidupan yang aku jalani saat ini sudah cukup indah bagiku
Saat bintang mulai berkerlip
Aku tersadar bahwa diluar sana aku banyak hal indah
Yang aku tidak tau itu ada
Yang selalu didongengkan dengan negeri penuh amarah
Oleh kakek buyut, menjelang tidur
Saat itu aku tidak pernah berfikir memiliki mimpi
Ini sudah cukup bagiku
Sampai aku tersadar ...
Bahwa selama ini aku hanya bertahan mengikuti angin
Yang entah kemana akan berakhir
Termenung mengikuti arus sungai
Yang pasti sudah kutau akhirnya
Entah, mungkin ini terjadi karena "cinta"
Mimpi yang muncul begitu besar
Yang seolah ingin meledakkan dada ini
Kini, aku mulai ingin menggapai bintang itu satu persatu
Dan menyimpannya didadaku
Walau ku tau ini pasti tak akan mudah
Dengan jalan yang aku tidak tau seperti apa rupanya
Kemana arahnya ...
Bagaimana akhirnya ...
Namun, pantang bagi seorang gembala
Yang menyerah di tengah jalan
Sebelum dia berhasil memberi makan ternak mereka
Komentar