Utang Luar Negeri


Utang luar negeri merupakan bentuk hubungan kerjasama antara negara debitur dengan negara kreditur dan merupakan cara yang efektif dalam menutupi defisit anggaran pemerintah dimana resiko kebangkrutan ekonomi yang ditimbulkan dari utang luar negeri relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan pencetakan uang (seignorage) yang dapat menimbulkan inflasi.(Mulyani,1994). Pembangunan suatu negara memerlukan dana yang cukup besar, tidak terkecuali bagi negaraa berkembang seperti Indonesia. Sering menghadapi kendala khususnya dalam pembentukan modal yang bersumber dari penerimaan pemerintah Indonesia maupun masyarakat yang kurang, hal tersebut memerlukan adanya sumber pembiayaan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut,salah satunya adalah melalui utang luar negeri.(sumber https//www.kemenkue.go.id)
Tujuan pengelolahan utang negara adalah mengamankan kebutuhan pembiayaan APBN melalui utang dengan biaya minimal pada tingkat resiko terkendali, sehingga kesinambungan fiscal dapat terpelihara, selain itu juga utang negara juga bertujuan untuk dapat mendukung upaya untuk menciptakan pasar surat berharga negara (SBN) yang dalam, aktif dan likuid, dan memastikan tersedianya dana untuk menutup defisit dan pembayaran kewajiban pokok utang secara tepat waktu dan efesien.
(sumber https//shareshareilmu-wordpress-com.cdn.amproject.org)
Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal IV-2018 tercatat US$ 376,8 miliar atau sekitar Rp 5.275,2 triliun (kurs Rp 14.000/dolar AS. Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 186,2 miliar, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 190,6 miliar. Dalam keterangan resmi Bank Indonesia (BI), posisi ULN meningkat US$ 17,7 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya karena neto transaksi penarikan ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sehingga, utang dalam rupiah yang dimiliki oleh investor asing tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS. (sumber https//m.detik.com)
Bank Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tampa menimbulkan resiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. Pertumbuhan ULN secara tahunan di sektor keuangan tercatat meningkat, sementara pertumbuhan UlN sektor industry pengolahan dan sektor LGA melambat di bandingkan tahun sebelumnya.di sisi lain, ULN sektor pertambangan mengalami kontraksi pertumbuhan.( sumber https://amp-kompas-amproject.org).
Utang luar negeri bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi Indonesia selaku negara yang masih dalam tahap berkembang, dalam upaya mencapai kemakmuran dan melaksanakan pembangunan utang luar negeri memang dibutuhkan, dalam perkembangan jumlah utang luar negeri Indonesia dari tahun ketahun cenderung mengalami peningkatan. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai kosekuensi bagi Indonesia. Utang luar negeri dapat membantu pembiayaan pembangunan ekonomi di Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.

Writer : Ade Dwi Arif Prakoso (STEBI)

Komentar